Sebab di dalam Dia dan oleh darah-Nya kita beroleh
penebusan, yaitu pengampunan dosa, menurut kekayaan kasih karunia-Nya… Tetapi
sekarang di dalam Kristus Yesus kamu, yang dahulu "jauh", sudah
menjadi "dekat" oleh darah Kristus. – Efesus 1:7; 2:13
Berkat terbesar dari
perjanjian baru kasih karunia adalah manusia dapat memiliki
persekutuan yang intim dengan Allah. Setiap manusia memulai hidupnya dalam
keadaan terpisah dari Allah. “kamu, yang
dahulu jauh.” Kita tidak dapat sepenuhnya mengerti betapa besarnya
jurang dosa yang memisahkan kita dengan Allah. Kita tidak bisa berhubungan
dengan Allah. Kita tidak bisa bercakap-cakap dengan Dia atau menikmati
kehadiran-Nya. Dahulu kita “kamu tanpa
Kristus… tanpa pengharapan dan tanpa Allah di dalam dunia” (Ef 2:12). Akibatnya
kita dahulu “jauh dari hidup persekutuan dengan
Allah” (Ef 4:18). Namun, “menurut
kekayaan kasih karunia-Nya,” kita mendapatkan “pengampunan
dosa,” karena “oleh darah-Nya
kita beroleh penebusan.”
Sekarang,
semuanya diubah total. “Tetapi sekarang
di dalam Kristus Yesus kamu, yang dahulu "jauh", sudah menjadi
"dekat" oleh darah Kristus.” Kita tidak lagi terasing dari
Allah. “Demikianlah kamu bukan lagi orang
asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan
anggota-anggota keluarga Allah” (Ef 2:19). Kita sekarang adalah
anggota keluarga Allah. Kita adalah anak-anak yang dikasihi-Nya. “Dan karena kamu adalah anak, maka Allah telah
menyuruh Roh Anak-Nya ke dalam hati kita, yang berseru: "ya Abba, ya
Bapa!"” (Gal 4:6). Oleh karena karya Roh Kudus dalam hati kita,
kita bisa berseur kepada Tuhan sebagai “Ayah sorgawi” kita. “Tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan
kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: "ya Abba, ya Bapa!" Roh
itu bersaksi bersama-sama dengan roh kita, bahwa kita adalah anak-anak Allah”
(Rom 8:15-16). Saat kita memanggi “Abba,” Roh Kudus, yang tinggal di
dalam kita, memberikan kepada kita sebuah keyakinan yang mendalam bahwa kita
adalah benar-benar anak-anak Allah.
Bapa Sorgawi
kita ingin membangun sebuah persekutuan yang erat dengan kita, anak-anak-Nya.
Ia menghendaki kita untuk mengenal kasih-Nya. “Kasih
Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah
dikaruniakan kepada kita” (Rom 5:5). Tuhan juga menginginkan kita
untuk menanggapi dengan kasih kepada Dia. “Kita mengasihi, karena Allah lebih dahulu mengasihi kita” (1 Yoh 4:19). Ia mau
supaya kita berseru kepada Dia, dan Ia akan menjawab kita. “Berserulah
kepada-Ku, maka Aku akan menjawab engkau” (Yer 33:3). Ia ingin agar
kita mencurahkan isi hati kita kepada Dia. “Curahkanlah
isi hatimu di hadapan-Nya” (Mzm 62:9). Oleh karena kasih
karunia-Nya, pintu menuju keintiman dengan Allah terbuka di hadapan kita.
Bapa kami yang di Sorga, terima kasih karena Engkau sudah
menyucikan aku dari segala dosaku. Aku hendak bertumbuh dalam keintiman dengan
Engkau. Ajar aku untuk melihat kasih-Mu lebih lagi agar aku dapat mengasihi
Engkau lebih lagi. Ingatkan aku untuk selalu berseru kepada-Mu dan mencurahkan
isi hatiku dengan tulus di hadapan-Mu. Di dalam nama Tuhan Yesus Kristus, amin.
___
Ayo Baca Alkitab:
27 Maret - Kota-kota suku Yehuda, Milik pusaka Efraim dan Manasye
No comments:
Post a Comment