Sengat maut ialah dosa dan kuasa dosa
ialah hukum Taurat. Tetapi syukur kepada Allah, yang telah memberikan kepada
kita kemenangan oleh Yesus Kristus, Tuhan kita. – 1 Korintus 15:56-57
Dalam ayat di atas kita melihat dua masalah besar yang dijawab oleh
kebangkitan Yesus. “Sengat maut
ialah dosa dan kuasa dosa ialah hukum Taurat.” Sengatan yang
menyebabkan kematian baik secara fisik maupun secara rohani kepada manusia
adalah dosa. “Sebab upah dosa ialah maut” (Rom
6:23). Adam berdosa dan seketika itu juga mati secara rohani.
Kemudian pada akhirnya ia mati secara fisik. “Sebab
itu, sama seperti dosa telah masuk ke dalam dunia oleh satu orang, dan oleh
dosa itu juga maut, demikianlah maut itu telah menjalar kepada semua orang,
karena semua orang telah berbuat dosa” (Rom 5:12). Sebagai keturunan
Adam, kita mewarisi status orang berdosa. Namun, secara pribadi, kita juga
hidup di dalam dosa dan kematian rohani sampai kita datang kepada Kristus.
Kuasa yang dosa gunakan dalam hidup adalah hukum Taurat. “Tetapi kita tahu, bahwa segala sesuatu yang
tercantum dalam Kitab Taurat ditujukan kepada mereka yang hidup di bawah hukum
Taurat, supaya tersumbat setiap mulut dan seluruh dunia jatuh ke bawah hukuman
Allah” (Rom 3:19). Dengan kekuatannya sendiri manusia tidak mungkin
dapat lepas dari hukuman Allah atas dirinya. Kuasa hukum Taurat mengikat manusia
berdosa untuk bertanggung jawab kepada Allah.
Kebangkitan Yesus Kristus menggenapi pengorbanan-Nya atas dosa manusia dan meniadakan
sengat dosa. “Hai maut, di manakah sengatmu?” (1
Kor 15:55). Hidup kekal menggantikan sengat dosa bagi semua orang
yang percaya kepada Tuhan Yesus. “Sebab upah
dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus
Yesus, Tuhan kita” (Rom 6:23). Kemenangan kasih karunia akan
menggerakan rasa syukur dalam hati orang yang sudah ditebus. “Tetapi syukur kepada Allah, yang telah memberikan
kepada kita kemenangan oleh Yesus Kristus, Tuhan kita.”
Perhatikan bahasa kasih karunia yang digunakan untuk menjelaskan apa yang
diterima lewat kebangkitan. “Karunia Allah
ialah hidup yang kekal... Syukur kepada Allah, yang telah memberikan kepada
kita kemenangan.” Dua istilah ini (“karunia” dan “memberikan”)
merupakan bahasa kasih karunia. Hidup kekal adalah sebuah hadiah, yaitu sebuah
kemurahan Tuhan kepada kita yang sebenarnya tidak layak menerimanya. Kemenangan
yang kita terima adalah melalui kebangkitan Tuhan Yesus Kristus. Jadi
kemenangan ini diberikan kepada kita, bukan merupakan upah kita, bukan juga
karena kita berkenan kepada Dia dan bukan karena usaha kita. Tuhan rindu untuk
membawa dan memimpin kita dalam kemenangan. “Tetapi syukur
bagi Allah, yang dalam Kristus selalu membawa kami di jalan kemenangan-Nya” (2
Kor 2:14).
Allah Bapa yang di Sorga, aku mengakui
bahwa aku sudah berdosa terhadap Engkau, sama seperti Adam. Tuhan, aku bergumul
dengan kematian rohani akibat dosa. Hukum-Mu yang kudus mengikat aku dalam
hukuman. Aku tidak dapat melakukan apapun untuk membebaskan diriku sendiri.
Namun Engkau memberikan kepadaku hidup yang kekal saat aku percaya kepada
Anak-Mu. Oleh karena kasih karunia-Mu, Engkau memberi aku kemenangan. Terima
kasih Tuhan. Sekarang biarlah Engkau yang memimpin aku kepada kemenangan. Di
dalam nama Tuhan Yesus Kristus, amin.
___
No comments:
Post a Comment