Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan
akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah
aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku
memperoleh Kristus… Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa
kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi
serupa dengan Dia dalam kematian-Nya. – Filipi 3:8,10
Pengudusan
adalah proses dimana orang yang sudah ditebus sedikit demi sedikit dipisahkan
untuk suatu tujuan yaitu memuliakan Tuhan. Kebangkitan Kristus dan kuasa kebangkitan
tersebut dijalin ke dalam proses ini. Ayat firman Tuhan kita hari ini
memberikan cara pandang lain dari kebenaran ini.
Kuasa kebangkian
kembali terlihat. Namun, konteks dari ayat tersebut melebihi pemberdayaan kuasa
ilahi: “Mengenal Dia dan kuasa
kebangkitan-Nya.” Tema utama dari ayat tersebut adalah mengenal
Tuhan. “Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus
Yesus, Tuhanku.” Hasrat Paulus adalah untuk mengenal Kristus dengan lebih intim
lagi. Paulus menyatakan bahwa hasrat ini “lebih mulia
dari pada semuanya.” Paulus siap untuk kehilangan segalanya agar
dapat bersekutu lebih dalam dengan Tuhan.
Persekutuan kita
dengan Tuhan dimulai dengan “kuasa
kebangkitan-Nya.” Dahulu kita sudah mati dalam dosa-dosa kita,
kemudian Tuhan membangkitkan kita ke dalam hidup yang baru, yaitu saat kita
percaya kepada-Nya. Betapa indah saat kita memulai persekutuan kita dengan
Allah. Sukacita dan ucapan syukur merupakan hasil dari kebangkitan kita. Kuasa
kebangkitan-Nya menimbulkan rasa kagum dan hormat kepada pribadi Dia, Allah
yang maha kuasa.
Dengan
berjalannya waktu, kita menemukan bahwa ada cara lain untuk mengenal Allah
lebih dalam: yaitu “persekutuan dalam
penderitaan-Nya.” Banyak orang yang menjadi pengikut Kristus
terkejut, yaitu ketika mereka sudah percaya kepada Yesus ternyata menemui
masalah dan penderitaan. Pada masa-masa awal sukacita persekutuan kita dengan
Yesus, kita mungkin mengira bahwa kita tidak akan mengalami tantangan. Tetapi
kemudian, kita akan menderita sama seperti Yesus, karena kita melakukan yang
benar demi kebenaran. “Sebab untuk
itulah kamu dipanggil, karena Kristuspun telah menderita untuk kamu dan telah
meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti jejak-Nya” (1 Pet 1:21). Persekutuan
kita dengan Dia justru akan semakin dalam ketika kita melalui ujian tersebut.
Saat kita melalui jalan yang semakin menantang, kita akan melihat betapa setia
dan baiknya Tuhan yang menjawab seruan kita. Sekali lagi, kasih kita kepada
Allah akan tumbuh.
Ya Tuhan yang maha kuasa dan maha kasih, aku mengagungkan
Engkau karena kuasa kebangkitan-Mu. Aku meninggikan Engkau oleh karena belas
kasihan-Mu yang tiada tertandingi. Engkau mengizinkan aku untuk melalui
tantangan supaya aku bertumbuh dalam pengenalan akan Engkau. Limpahkanlah
kuasa-Mu dalam kelemahanku. Curahkanlah belas kasihan-Mu dalam penderitaanku. Biarkanlah
aku mengenal Engkau lebih lagi. Di dalam nama Tuhan Yesus Kristus, amin.
___
No comments:
Post a Comment