Sebab apa yang tidak mungkin dilakukan hukum Taurat karena tak
berdaya oleh daging, telah dilakukan oleh Allah. Dengan jalan mengutus Anak-Nya
sendiri dalam daging, yang serupa dengan daging yang dikuasai dosa karena dosa,
Ia telah menjatuhkan hukuman atas dosa di dalam daging, supaya tuntutan hukum
Taurat digenapi di dalam kita, yang tidak hidup menurut daging, tetapi menurut
Roh. – Roma 8:3-4
Tentunya
sangatlah luar biasa jika pada saat kita lahir baru, percaya kepada Tuhan
Yesus, kita “oleh kasih karunia dibenarkan dengan
cuma-cuma” (Rom 3:24). Tetapi bagaimana selanjutnya? Setelah kita
dibenarkan kita masih harus hidup di dunia ini, dan hukum Allah menuntut agar
kita “kudus, mengasihi dan sempurna.” Puji Tuhan karena Allah juga memberikan
kasih karunia kepada kita dengan cuma-cuma untuk bisa hidup berkenan kepada
Dia. Semuanya bergantung kepada pekerjaan Tuhan Yesus Kristus.
Dalam hal
pembenaran maupun pengudusan, hukum Taurat memiliki ketidakberdayaan. Manusia
secara alamiah, yaitu manusia secara daging, tidak dapat hidup sesuai dengan
standar ukuran Allah. Supaya hukum Taurat bisa digenapi, Allah Bapa mengutus
Anak-Nya. “Sebab apa
yang tidak mungkin dilakukan hukum Taurat karena tak berdaya oleh daging, telah
dilakukan oleh Allah. Dengan jalan mengutus Anak-Nya sendiri dalam daging.”
Yesus datang
sebagai manusia, dalam daging, dan mati di kayu salib untuk membayar hukuman
atas dosa manusia. Kematian Kristus menghasilkan pembenaran kepada semua orang
yang percaya kepada Dia. Tetapi ayat berikutnya mengatakan bahwa kematian Yesus
juga menyediakan hidup yang dikuduskan dari hari ke hari, yaitu hidup yang
semakin bertumbuh dewasa secara rohani, lewat iman kita kepada Allah. “supaya tuntutan hukum Taurat digenapi di dalam kita, yang tidak
hidup menurut daging, tetapi menurut Roh.” Kata “hidup”
dalam ayat ini berbicara soal proses pengudusan dari hari ke hari, bukan
peristiwa pembenaran yang terjadi pada saat seseorang lahir baru.
Mari kita
renungkan kebenaran yang agung ini. Kasih karunia Allah menyediakan jalan
sehingga kebenaran Allah yang dituntut oleh hukum Taurat bisa digenapi di dalam
hidup kita. Ingatlah bahwa kita dituntut untuk menjadi kudus, menjadi seperti
Kristus. Perubahan ini tidak terjadi begitu saja, tetapi melalui proses dari
hari ke hari dalam hidup kita “yang tidak hidup menurut
daging, tetapi menurut Roh.” Jika kita menyangkal kedagingan kita dan
percaya kepada Tuhan Yesus dalam setiap langkah kehidupan kita, maka oleh kasih
karunia-Nya, Roh Kudus akan mengerjakan pengudusan-Nya dalam hidup kita.
Ya Tuhan yang Maha Kasih dan Maha Pemurah. Betapa
melimpahnya kasih karunia yang Engkau anugerahkan kepada ku, kasih karunia yang
membenarkan aku dan kasih karunia yang menguduskan aku. Aku bertobat dari
pikiranku selama ini yang mengira aku bisa menggenapi Taurat-Mu yang kudus
dengan kekuatan dagingku sendiri. Bapa, aku bersyukur Engkau telah menyediakan
jalan supaya aku bisa menjadi semakin seperti Kristus. Aku berdoa agar Allah
Roh Kudus terus mengerjakan transformasi dalam hidupku. Di dalam nama Tuhan
Yesus Kristus Juru Selamatku, Amin.
___ Ayo Baca Alkitab Sepanjang Tahun: 18 Januari - Kejadian 47:28-50:26
No comments:
Post a Comment