Memang suatu hukum yang dikeluarkan dahulu dibatalkan, kalau
hukum itu tidak mempunyai kekuatan dan karena itu tidak berguna, --sebab hukum
Taurat sama sekali tidak membawa kesempurnaan--tetapi sekarang ditimbulkan
pengharapan yang lebih baik, yang mendekatkan kita kepada Allah. – Ibrani
7:18-9
Firman Tuhan
menyatakan bahwa Hukum Taurat memiliki ketidakberdayaan. Ada daerah di mana
hukum Taurat “tidak memiliki kekuatan dan karena itu tidak
berguna.” Hukum Taurat meminta kesempurnaan, tetapi hukum Taurat tidak
menyediakan sarana untuk bisa melakukan kesempurnaan tersebut. Ketidakberdayaan
ini bukanlah karena kesalahan dari rancangan hukum Allah, tetapi karena memang
hal tersebut bukanlah tujuan dari hukum Taurat.
Hukum Taurat
diberikan kepada manusia bukan supaya manusia bisa menjadi sempurna, yaitu
berubah menjadi manusia rohani yang serupa dan segambar dengan Allah. Hukum
Taurat memberitahu kita apa yang Tuhan inginkan dalam hidup kita, tetapi hukum
Taurat tidak menyediakan cara bagaimana supaya hal tersebut bisa dilakukan.
Oleh karena itu, berusaha untuk bisa berkenan dihadapan Allah dengan bergantung
kepada melakukan Taurat dengan kekuatan sendiri akan selalu sia-sia.
Siapapun
yang ingin berkenan dihadapan Allah yang kudus harus menyadari bahwa ukuran
standar Allah jauh melebihi kemampuannya sendiri. Siapapun yang ingin memiliki
persekutuan dengan Allah yang sempurna, untuk hidup sesuai dengan kehendak-Nya,
harus menggantungkan harapannya kepada sesuatu yang lebih baik dari pada hukum
Taurat.
Hukum Taurat
tidak dapat membenarkan kita. Hukum Taurat tidak dapat mengerjakan pertumbuhan
rohani di dalam hidup kita. Hukum Taurat tidak dapat menguduskan kita. Kita
membutuhkan sebuah “pengharapan yang lebih baik.”
Kasih karunia Allah adalah pengharapan yang lebih baik itu, yang memungkinkan
kita untuk “mendekat kepada Allah.” Dimulai dengan
pembenaran pada saat kita percaya kepada Tuhan Yesus. Dilanjutkan dengan
pengudusan lewat perjalanan rohani kita bersama Dia dari hari ke hari. Di mana
dari kasih karunia demi kasih karunia, kita tumbuh semakin dewasa di dalam
keintiman bersama Dia.
Allah Bapa yang di dalam Sorga. Aku tahu bahwa
hukum-hukum-Mu sempurna. Dan bahwa hukum-hukum-Mu menuntut kesempurnaan. Bapa,
aku minta agar Engkau senantiasa mengingatkan aku bahwa aku tidak dapat hidup
sesuai dengan hukum-hukum-Mu dengan kekuatanku sendiri. Ingatkan aku agar
memiliki pengharapan yang lebih baik yaitu kepada kasih karunia-Mu. Tuhan aku
menetapkan diriku untuk berjalan bersama dengan Mu, hidup berkenan di hadapan Mu.
Oleh karena itu, aku percaya kepada kuasa kasih karunia-Mu untuk membuatku
mendekat kepada-Mu. Di dalam nama Tuhan Yesus Kristus Juru Selamatku, Amin.
___ Ayo Baca Alkitab Sepanjang Tahun: 9 Januari - Kejadian 25:27-28:5
No comments:
Post a Comment