Memang perjanjian yang pertama juga mempunyai
peraturan-peraturan untuk ibadah dan untuk tempat kudus buatan tangan manusia.
Sebab ada dipersiapkan suatu kemah, yaitu bagian yang paling depan dan di situ
terdapat kaki dian dan meja dengan roti sajian. Bagian ini disebut tempat yang
kudus. Di belakang tirai yang kedua terdapat suatu kemah lagi yang disebut
tempat yang maha kudus. – Ibrani 9:1-3
Jadi, saudara-saudara, oleh darah Yesus kita sekarang penuh
keberanian dapat masuk ke dalam tempat kudus, karena Ia telah membuka jalan
yang baru dan yang hidup bagi kita melalui tabir, yaitu diri-Nya sendiri. –
Ibrani 10:19-20
Aspek lainnya
yang lebih baik di dalam perjanjian baru kasih karunia adalah penyediaan
keintiman yang lebih baik dari pada yang dimungkinkan di dalam hukum Taurat.
Hukum Taurat perjanjian lama memungkinkan imam-imam untuk masuk ke dalam Ruang Kudus,
tetapi hanya satu yang dapat masuk ke dalam Ruang Maha Kudus. Perjanjian baru
memungkinkan setiap orang percaya untuk masuk ke dalam ruang maha kudus setiap
hari!
Di bawah peraturan
hukum Taurat, ada ruang ibadah buatan tangan manusia, di mana umat Tuhan dapat
menghampiri Dia. “Memang perjanjian yang pertama juga
mempunyai peraturan-peraturan untuk ibadah dan untuk tempat kudus buatan tangan
manusia.” Ada ruangan-ruangan dengan tingkat keintiman dengan Allah yang
semakin tinggi, yaitu dua ruangan di dalam tabernakel, Ruang Kudus dan Ruang Maha
Kudus. Ruang Kudus berisi perabotan rohani, yang melambangkan berbagai hubungan
antara manusia dengan Tuhan. “Sebab ada
dipersiapkan suatu kemah, yaitu bagian yang paling depan dan di situ terdapat
kaki dian dan meja dengan roti sajian. Bagian ini disebut tempat yang kudus.” Di
dalam ruangan ini, imam-imam tertentu dapat masuk setiap hari. Mereka harus
melayani Tuhan dengan menyalakan pelita, mempersiapkan roti, dan menyalakan
dupa. Namun, mereka terpisah dari hadirat Tuhan yang paling intim oleh sebuah
tirai yang menghalangi mereka masuk ke Ruang Maha Kudus.
Di balik tirai
pemisah tersebut, terdapat ruangan tempat keintiman yang paling tinggi dengan
Tuhan. “Di belakang tirai yang kedua
terdapat suatu kemah lagi yang disebut tempat yang maha kudus.” Di
dalam ruangan tersebut terdapat tabut perjanjian dengan dua loh batu berisi
Hukum Taurat: “Di situ terdapat mezbah pembakaran
ukupan dari emas, dan tabut perjanjian, yang seluruhnya disalut dengan emas; di
dalam tabut perjanjian itu tersimpan buli-buli emas berisi manna, tongkat Harun
yang pernah bertunas dan loh-loh batu yang bertuliskan perjanjian” (Ibr 9:4). Di
atas tabut perjanjian tersebut ada Tutup Pendamaian, di mana hadirat cahaya
kemuliaan Tuhan dapat terlihat. “Di atasnya
kedua kerub kemuliaan yang menaungi tutup pendamaian” (Ibr 9:5).
Namun, Hukum Taurat mengatur dengan ketat sehingga hanya satu orang imam saja
yang dapat memasuki keintiman tersebut satu kali saja setiap tahunnya. “Tetapi ke dalam kemah yang kedua hanya Imam Besar
saja yang masuk sekali setahun” (Ibr 9:7). Tetapi sekarang, setiap
pelayan-pelayan perjanjian baru kasih karunia dapat menikmati dengan iman
keintiman hadirat Allah setiap saat! “Jadi,
saudara-saudara, oleh darah Yesus kita sekarang penuh keberanian dapat masuk ke
dalam tempat kudus.”
Tuhan yang Maha Kudus, aku memuji Engkau untuk jalan kasih
karunia yang baru dan yang hidup, yang memungkinkan keintiman dengan Engkau.
Dengan iman dan kerendahan hati, aku memohon agar Engkau senantiasa menyatakan
hadirat-Mu kepadaku setiap hari. Di dalam nama Tuhan Yesus Kristus aku berdoa,
amin.
___
Ayo Baca
Alkitab: 16 Juni - Naaman disembuhkan, kapak mengapung, Elisa melawan orangAram
No comments:
Post a Comment