Adakah kamu sebodoh itu? Kamu telah
mulai dengan Roh, maukah kamu sekarang mengakhirinya di dalam daging? – Galatia
3:3
Dengan diri kami sendiri kami tidak
sanggup untuk memperhitungkan sesuatu seolah-olah pekerjaan kami sendiri;
tidak, kesanggupan kami adalah pekerjaan Allah. – 2 Korintus 3:5
Kita akan kembali melihat bagaimana ketaatan kepada Allah berhubungan erat
dengan kasih karunia-Nya. Ayat dari Galatia 3:3 sesuai dengan pelajaran kita
hari ini.
Permulaan kehidupan kita bersama Allah dikerjakan oleh Roh Kudus. “Pada waktu itu Dia telah menyelamatkan kita,
bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya
oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh
Kudus” (Titus 3:5). Dengan rendah hati kita mengakui semua dosa-dosa
kita, menyerahkan diri kita kepada belaskasihan Allah. Roh Kudus memberikan
kepada kita kelahiran baru, hidup yang baru. Karya Roh Kudus ini berkaitan
dengan kasih karunia Allah: “supaya kita,
sebagai orang yang dibenarkan oleh kasih karunia-Nya, berhak menerima hidup
yang kekal, sesuai dengan pengharapan kita” (Tit 3:7). Jadi, memulia
dengan Allah adalah karya kasih karunia Roh Kudus kepada kita.
Sekarang, setelah mengalami kelahiran rohani oleh Roh, apakah kita akan
begitu bodoh untuk berpikir bahwa kita dapat mengalami pertumbuhan rohani
dengan daging, dengan kekuatan manusia saja? “Adakah
kamu sebodoh itu? Kamu telah mulai dengan Roh, maukah kamu sekarang
mengakhirinya di dalam daging?” Satu-satunya jalan untuk pertumbuhan
rohani adalah kelanjutan dari karya Roh Kudus, yaitu kasih karunia Allah yang
terus menerus memperbaharui hidup kita. Hal yang sama merupakan penjelasan dari
pertumbuhan hidup dalam ketaatan bagi anak-anak Allah. Hanya karena karya kasih
karunia Roh Kudus di dalam hati kita. “Sebab yang
baik ialah, bahwa hati kamu diperkuat dengan kasih karunia” (Ibr 13:9).
2 Korintus 3:5 adalah ayat lainnya yang berbicara mengenai hal yang sama
tentang ketaatan. “Dengan diri kami sendiri
kami tidak sanggup untuk memperhitungkan sesuatu seolah-olah pekerjaan kami
sendiri; tidak, kesanggupan kami adalah pekerjaan Allah.” Kita
diingatkan bahwa orang Kristen bukanlah sumber dari kesalehan yang harus
ditimbulkan dalam hidup mereka, termasuk di dalamnya ketaatan. Kita tidak
memiliki kekuatan apapun yang bisa memampukan kita untuk hidup dalam ketaatan.
Namun, kita memiliki sumber daya yang tersedia bagi kita setiap saat untuk
hidup berkenan kepada Allah dan melakukan kehendak-Nya. Tuhan-lah yang senantiasa
harus menjadi sumber kekuatan rohani kita. Bagaimana cara agar kita dapat
mendapatkan kemampuan dari Allah tersebut? Dengan rendah hati mengandalkan Dia.
Tuhan memberikan kasih karunia kepada mereka yang rendah hati (Yak 4:6), iman
yang mengandalkan Tuhan akan mendatangkan kasih karunia (Rom 5:2).
Allah Bapa di Sorga, kiranya Engkau
menumbuhkan ketaatan di dalam hidup ku, seperti Engkau memberikan hidup yang
baru kepadaku oleh Roh Kudus-Mu, oleh kasih karunia-Mu. Sekali lagi aku
mengakui bahwa aku memerlukan kuasa-Mu yang memampukan aku untuk hidup dalam
ketaatan dan aku mengandalkan hanya Engkau saja. Di dalam nama Tuhan Yesus
Kristus aku berdoa, amin.
___
No comments:
Post a Comment